Macam Macam Kapasitor
Capasitor merupakan komponen pasif elektronika. Didalam artikel ini akan dibahas
mengenai kapasitor, dimana
pokok bahasan akan dititikberatkan pada pengetahuan tentang jenis
kapasitor,
cara mencari
nilai dari
kapasitor, dan penggunaan kapasitor berdasarkan jenisnya.
Macam dan Penggunaan Kapasitor
Kapasitor merupakan
komponen pasif elektronika yang sering dipakai didalam merancang suatu sistem yang berfungsi
untuk mengeblok arus DC, Filter, dan penyimpan
energi listrik. Didalamnya 2 buah
pelat
elektroda
yang
saling
berhadapan dan dipisahkan oleh sebuah
insulator. Sedangkan bahan yang digunakan sebagai insulator
dinamakan dielektrik. Ketika kapasitor diberikan tegangan DC maka energi listrik disimpan
pada tiap elektrodanya. Selama kapasitor melakukan pengisian, arus mengalir. Aliran arus tersebut
akan berhenti bila kapasitor telah penuh. Yang membedakan tiap - tiap kapasitor adalah
dielektriknya. Berikut ini adalah jenis
– jenis kapasitor yang banyak dijual
dipasaran.
¾ Electrolytic Capacitor
Elektroda dari kapasitor ini terbuat dari alumunium
yang menggunakan membran oksidasi
yang tipis. Karakteristik utama dari Electrolytic Capacitor adalah perbedaan polaritas pada kedua kakinya. Dari karakteristik tersebut kita harus berhati – hati di dalam
pemasangannya pada rangkaian, jangan sampai terbalik.
Bila polaritasnya terbalik maka
akan
menjadi
rusak
bahkan
“MELEDAK”. Biasanya jenis
kapasitor ini
digunakan pada rangkaian power supply, low pass filter , rangkaian
pewaktu. Kapasitor ini tidak bisa digunakan
pada rangkaian frekuensi
tinggi.
Biasanya tegangan kerja dari kapasitor
dihitung dengan cara mengalikan tegangan
catu daya dengan 2. Misalnya kapasitor
akan diberikan catu daya dengan tegangan 5 Volt, berarti kapasitor yang dipilih harus memiliki tegangan
kerja minimum 2 x 5 = 10 Volt.
¾ Tantalum Capacitor
Merupakan jenis
electrolytic capacitor
yang elektrodanya terbuat dari material tantalum. Komponen ini memiliki polaritas, cara membedakannya dengan mencari tanda + yang ada pada tubuh kapasitor, tanda ini menyatakan bahwa pin dibawahnya
memiliki polaritas positif. Diharapkan berhati – hati di dalam pemasangan komponen karena tidak boleh terbalik. Karakteristik temperatur dan frekuensi lebih bagus daripada
electrolytic capacitor yang terbuat dari bahan alumunium dan kebanyakan digunakan
untuk sistem
yang menggunakan sinyal analog. Contoh aplikasi yang menggunakan kapasitor jenis ini adalah
noise limiter, coupling capacitor
dan rangkaian filter.
¾
Ceramic Capacitor
Kapasitor menggunakan bahan
titanium acid
barium
untuk dielektriknya. Karena
tidak dikonstruksi seperti
koil maka komponen ini dapat digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Biasanya
digunakan untuk melewatkan sinyal frekuensi tinggi menuju ke
ground. Kapasitor ini tidak baik digunakan untuk rangkaian analog, karena dapat mengubah bentuk sinyal. Jenis ini tidak mempunyai polaritas dan hanya tersedia
dengan nilai kapasitor
yang sangat kecil dibandingkan dengan kedua kapasitor
diatas.
¾ Multilayer Ceramic Capacitor
Bahan material
untuk kapasitor ini sama dengan jenis kapasitor
keramik, bedanya terdapat pada jumlah lapisan yang menyusun dielektriknya. Pada jenis ini dielektriknya disusun dengan banyak
lapisan atau biasanya disebut dengan
layer dengan ketebalan 10 s/d 20 µm dan pelat elektrodanya dibuat dari logam yang murni.
Selain itu ukurannya kecil dan
memiliki karakteristik suhu yang lebih bagus daripada kapasitor keramik.
Biasanya jenis ini baik digunakan untuk aplikasi atau melewatkan frekuensi tinggi menuju
tanah.
¾ Polyester Film Capacitor
Dielektrik dari kapasitor
ini terbuat dari polyester film. Mempunyai
karakteristik suhu yang lebih bagus dari semua jenis kapasitor di atas.
Dapat digunakan untuk frekuensi
tinggi. Biasanya jenis ini digunakan untuk rangkaian yang menggunakan frekuensi
tinggi, dan rangkaian analog. Kapasitor
ini biasanya disebut mylar dan
mempunyai toleransi sebesar
±5% sampai ±10%.
¾ Polypropylene Capacitor
Kapasitor ini memiliki nilai toleransi yang lebih tinggi dari polyester
film capacitor. Pada umumnya nilai kapasitansi
dari komponen ini tidak akan berubah apabila dirancang disuatu sistem dimana
frekuensi yang melaluinya lebih kecil atau sama dengan 100KHz.
Pada gambar
disamping ditunjukkan kapasitor
polypropylene
dengan toleransi ±1%.
¾ Kapasitor Mika
Jenis ini menggunakan mika sebagai
bahan dielektriknya. Kapasitor mika mempunyai tingkat kestabilan yang bagus, karena temperatur
koefisiennya rendah. Karena frekuensi karakteristiknya sangat bagus, biasanya
kapasitor ini digunakan
untuk rangkaian resonansi, filter untuk frekuensi tinggi dan rangkaian yang menggunakan tegangan tinggi misalnya: radio pemancar yang menggunakan
tabung transistor. Kapasitor
mika tidak mempunyai
nilai kapasitansi
yang tinggi, dan harganya relatif
mahal.
¾ Polystyrene Film Capacitor
Dielektrik dari kapasitor ini menggunakan
polystyrene film . Tipe ini
tidak bisa digunakan untuk aplikasi
yang menggunakan frekuensi
tinggi, karena konstruksinya yang sama seperti
kapasitor elektrolit yaitu seperti
koil. Kapasitor ini baik untuk aplikasi pewaktu dan filter yang menggunakan
frekuensi beberapa ratus KHz. Komponen
ini mempunyai 2 warna untuk elektrodanya, yaitu: merah dan abu –abu. Untuk yang merah elektrodanya terbuat dari tembaga
sedangkan warna abu – abu terbuat dari kertas alumunium.
¾ Electric Double
Capacitor (Super Capacitor)
Jenis kapasitor
ini bahan dielektriknya sama dengan kapasitor
elektrolit. Tetapi bedanya adalah ukuran kapasitornya
lebih besar dibandingkan kapasitor elektrolit
yang telah dijelaskan
di atas. Biasanya mempunyai satuan F. Gambar bentuk fisiknya
dapat
dilihat di samping, pada gambar tersebut kapasitornya memiliki ukuran 0.47F. Kapasitor ini biasanya digunakan untuk rangkaian power supply.
¾ Trimmer Capacitor
Kapasitor
jenis
ini
menggunakan keramik atau plastik sebagai bahan dielektriknya. Nilai dari kapasitor dapat diubah
–
ubah
dengan cara memutar sekrup yang berada diatasnya. Didalam pemutaran diharapkan menggunakan obeng yang khusus, agar tidak menimbulkan efek kapasitansi antara
obeng dengan tangan.
¾ Tuning Capacitor
Kapasitor ini dinegara Jepang disebut sebagai “Varicons”,
biasanya banyak sekali digunakan
sebagai pemilih gelombang pada radio. Jenis dielektriknya menggunakan udara. Nilai kapasitansinya dapat dirubah dengan cara memutar gagang yang terdapat pada badan
kapasitor kekanan atau kekiri.
Nilai Kapasitor
Untuk mencari
nilai dari kapasitor biasanya dilakukan dengan melihat angka/kode yang tertera pada badan kapasitor tersebut. Untuk kapasitor jenis
elektrolit memang mudah, karena
nilai kapasitansinya telah tertera dengan jelas
pada
tubuhnya.
Sedangkan
untuk
kapasitor
keramik dan beberapa jenis yang lain nilainya
dikodekan. Biasanya kode tersebut
terdiri dari 4 digit,
dimana 3 digit pertama merupakan
angka dan digit terakhir berupa huruf yang menyatakan
|
toleransinya. Untuk 3 digit pertama angka yang terakhir berfungsi untuk menentukan 10n
nilai n
dapat dilihat
pada tabel dibawah.
Misalnya suatu kapasitor pada badannya tertulis kode 474J, berarti nilai kapasitansinya adalah 47 + 104 = 470.000 pF = 0.47µF sedangkan toleransinya 5%. Yang harus diingat didalam mencari nilai kapasitor adalah
satuannya dalam pF (Pico Farad).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar