Halaman

Selasa, 06 Oktober 2015

Macam Macam Kapasitor



Macam Macam Kapasitor
 
Capasitor merupakan komponen pasif elektronika. Didalam artikel ini akan dibahas mengenai kapasitor, dimana pokok bahasan akan dititikberatkan  pada  pengetahuan  tentang  jenis  kapasitor,  cara mencari  nilai dari kapasitor, dan penggunaan kapasitor berdasarkan jenisnya.

Macam dan Penggunaan Kapasitor

Kapasitor merupakan komponen pasif elektronika yang sering dipakai didalam merancang suatu sistem yang berfungsi untuk mengeblok arus DC, Filter, dan penyimpan energi listrik. Didalamnya  2  buah  pelat  elektroda  yang  saling  berhadapan  dan  dipisahkan  oleh  sebuah insulator.  Sedangkan bahan  yang  digunakan  sebagai  insulator  dinamakan dielektrik.  Ketika kapasitor diberikan tegangan DC maka energi listrik disimpan pada tiap elektrodanya. Selama kapasitor melakukan pengisian, arus mengalir. Aliran arus tersebut akan berhenti bila  kapasitor telah penuh. Yang membedakan tiap - tiap kapasitor adalah dielektriknya. Berikut ini adalah jenis
jenis kapasitor yang banyak dijual dipasaran.

¾   Electrolytic Capacitor


Elektroda dari kapasitor ini terbuat dari alumunium yang menggunakan membran oksidasi yang tipis. Karakteristik utama dari Electrolytic Capacitor adalah perbedaan polaritas pada kedua kakinya. Dari karakteristik tersebut kita harus berhati hati di dalam pemasangannya pada rangkaian, jangan sampai terbalik. Bila polaritasnya  terbalik  maka  akan  menjadi  rusak  bahkan “MELEDAK.   Biasanya   jenis   kapasitor   ini   digunakan   pada rangkaian power supply, low pass filter , rangkaian pewaktu. Kapasitor ini tidak bisa digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi.
Biasanya tegangan kerja dari kapasitor dihitung dengan cara mengalikan tegangan catu daya dengan 2. Misalnya   kapasitor akan diberikan catu daya dengan tegangan 5 Volt, berarti kapasitor yang dipilih harus memiliki tegangan kerja minimum 2 x 5 = 10 Volt.

¾   Tantalum Capacitor


Merupakan jenis  electrolytic capacitor yang  elektrodanya terbuat dari material tantalum. Komponen ini memiliki polaritas, cara membedakannya dengan mencari tanda + yang ada pada tubuh kapasitor, tanda ini menyatakan bahwa pin dibawahnya memiliki polaritas positif. Diharapkan berhati hati di dalam pemasangan komponen karena tidak boleh terbalik. Karakteristik temperatur dan frekuensi lebih bagus daripada electrolytic capacitor yang terbuat dari  bahan alumunium dan kebanyakan digunakan untuk sistem


yang menggunakan sinyal analog. Contoh aplikasi yang menggunakan kapasitor jenis ini adalah
noise limiter, coupling capacitor dan rangkaian filter.


¾   Ceramic Capacitor



Kapasitor    menggunakan   bahan   titanium   acid   barium   untuk dielektriknya. Karena tidak dikonstruksi seperti koil maka komponen ini dapat digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Biasanya digunakan untuk melewatkan sinyal frekuensi tinggi menuju ke ground. Kapasitor ini tidak baik digunakan untuk rangkaian analog, karena dapat mengubah bentuk sinyal. Jenis ini tidak mempunyai polaritas dan hanya tersedia dengan nilai kapasitor yang sangat kecil dibandingkan dengan kedua kapasitor diatas.


¾   Multilayer Ceramic Capacitor



Bahan material untuk kapasitor ini sama dengan jenis kapasitor keramik, bedanya terdapat pada jumlah lapisan yang menyusun dielektriknya. Pada jenis ini dielektriknya disusun dengan banyak lapisan atau biasanya disebut dengan layer dengan ketebalan 10 s/d 20 µm dan pelat elektrodanya dibuat dari logam yang murni. Selain itu ukurannya kecil dan memiliki karakteristik suhu yang lebih bagus daripada kapasitor keramik. Biasanya jenis ini baik digunakan untuk aplikasi atau melewatkan frekuensi tinggi menuju tanah.






¾   Polyester Film Capacitor


Dielektrik dari kapasitor ini terbuat dari polyester film. Mempunyai karakteristik suhu yang lebih bagus dari semua jenis kapasitor di atas. Dapat digunakan untuk frekuensi tinggi. Biasanya jenis ini digunakan untuk rangkaian yang menggunakan frekuensi tinggi, dan rangkaian analog. Kapasitor ini biasanya disebut mylar dan mempunyai toleransi sebesar ±5% sampai ±10%.


¾   Polypropylene Capacitor


Kapasitor ini memiliki nilai toleransi yang lebih tinggi dari polyester film capacitor. Pada umumnya nilai kapasitansi dari komponen ini tidak akan berubah apabila dirancang disuatu sistem dimana frekuensi yang melaluinya lebih kecil atau sama dengan 100KHz. Pada   gambar   disamping   ditunjukkan   kapasitor   polypropylene dengan toleransi ±1%.


¾   Kapasitor Mika


Jenis ini menggunakan mika sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor mika mempunyai tingkat kestabilan yang bagus, karena temperatur koefisiennya rendah. Karena frekuensi karakteristiknya sangat bagus, biasanya kapasitor ini digunakan untuk rangkaian resonansi, filter untuk frekuensi tinggi dan rangkaian yang menggunakan tegangan tinggi misalnya: radio pemancar yang menggunakan tabung transistor. Kapasitor mika tidak mempunyai nilai kapasitansi
yang tinggi, dan harganya relatif mahal.

¾   Polystyrene Film Capacitor


Dielektrik dari kapasitor ini menggunakan polystyrene film . Tipe ini tidak bisa digunakan untuk aplikasi yang menggunakan frekuensi tinggi, karena konstruksinya yang sama seperti kapasitor elektrolit yaitu seperti koil. Kapasitor ini baik untuk aplikasi pewaktu dan filter yang menggunakan frekuensi beberapa ratus KHz. Komponen ini mempunyai 2 warna untuk elektrodanya, yaitu: merah dan abu –abu. Untuk yang merah elektrodanya terbuat dari tembaga sedangkan warna abu abu terbuat dari kertas alumunium.

¾   Electric Double Capacitor (Super Capacitor)


Jenis kapasitor ini bahan dielektriknya sama dengan kapasitor elektrolit. Tetapi bedanya adalah ukuran kapasitornya lebih besar dibandingkan kapasitor elektrolit yang telah dijelaskan di atas. Biasanya mempunyai  satuan  F.  Gambar  bentuk  fisiknya  dapat dilihat di samping, pada gambar tersebut kapasitornya memiliki ukuran 0.47F. Kapasitor ini biasanya digunakan untuk rangkaian power supply.

¾   Trimmer Capacitor


Kapasitor  jenis  ini  menggunakan  keramik  atau  plastik  sebagai bahan  dielektriknya.  Nilai  dari kapasitor dapat  diubah   ubah dengan cara memutar sekrup yang berada diatasnya. Didalam pemutaran  diharapkan menggunakan  obeng  yang  khusus,  agar tidak menimbulkan efek kapasitansi antara obeng dengan tangan.




¾   Tuning Capacitor


Kapasitor ini dinegara Jepang disebut sebagai “Varicons”, biasanya banyak sekali digunakan sebagai pemilih gelombang pada radio. Jenis dielektriknya menggunakan udara. Nilai kapasitansinya dapat dirubah dengan cara memutar gagang yang terdapat pada badan kapasitor kekanan atau kekiri.


 Nilai Kapasitor

Untuk  mencari  nilai  dari  kapasitor biasanya dilakukan dengan melihat angka/kode yang tertera pada badan kapasitor tersebut. Untuk kapasitor jenis elektrolit memang mudah, karena nilai  kapasitansinya  telah  tertera  dengan  jelas  pada  tubuhnya.  Sedangkan  untuk  kapasitor keramik dan beberapa jenis yang lain nilainya dikodekan. Biasanya kode tersebut terdiri dari 4 digit, dimana 3 digit pertama merupakan angka dan digit terakhir berupa huruf yang menyatakan

,
 
toleransinya. Untuk 3 digit pertama angka yang terakhir berfungsi untuk menentukan 10n
nilai n

dapat dilihat pada tabel dibawah.



Misalnya suatu  kapasitor pada  badannya tertulis kode  474J,  berarti nilai  kapasitansinya adalah 47 + 104 = 470.000 pF = 0.47µF sedangkan toleransinya 5%. Yang harus diingat didalam mencari nilai kapasitor adalah satuannya dalam pF (Pico Farad).

 Daftar Referensi 

-     http://www.interq.or.jp/japan/se-inoue/e_parts.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar